Senin, 13 Juli 2015

Ku Loncat diatas Daun Teratai

 Setiap hari rasanya begitu cerah seakan dunia selalu menyampaikan "bahwa aku adalah milikmu" tapi tentu saja tidak!. Bagaimana mungkin bisa dia berkata begitu?. Tertawalah terbahak atas imajinasi liar yang sekilas terlintas berputar.

 Ku mulai hidup ku hari ini. Seperti seolah-olah aku baru pertama kali melihat dunia, begitu pula hatiku..
Sungguh aku, kamu tahu, itu tak halal
Sungguh aku, kamu tahu, itu diharamkan

 Kemarin aku pergi menyendiri dan menghindar dari sinar mentri yang tersenyum cerah setiap hari. Ku kunci rapat pintu dan jendela kamar ku.
Ibu tahu apa yang sedang ku lakukan. Menagis..

Menangislah diriku tak rela meninggalkan kekasih yang ku dambakan setelah bertahun-tahun. Bahwa sesungguhnya aku mengetahui memikirkannya sedetik saja pun itu zinah, yang memang sia-sia.

Alhamdulillah.. Ku loncat diatas daun teratai yang berjauhan satu sama lainnya bagaikan katak super..
Hatiku berteriak..

Allahu akbar..
Kiat ku mencari dan terus mencari tahu tentang segalanya yang salah ku lakukan
Aku memang benar-benar tahu.
Aku, kamu tahu..
Bahwa masa depan itu lebih baik dari hanya sekedar canda gurau yang membahagiakan hati.

Hingga saat ini mataku ku tujukan pada kedua orang tua ku, ku beriakan beraneka macam piagam dan piala penghargaan atas prestasi yang kusejarahkan dalam hati..
Dan akan berlanjut sampai nanti..

Juga tidak akan pernah lupa Dia yang telah menciptakan ku dalam doaku

Kumulai hidup ku hari ini.. Mentari menyambut denga senyum semuringah atas niat ku.