Gemetar menjelema kepasrahan
Aku membau, semakin membau, busuk
Ku tutup hidungku dengan sobekan sisa pakaian dalam, percuma, menyeruak
Satu malam lagi ada yang telah dikeluarkan
Satu kali lagi ada nafsu yang telah dilampiaskan
Aku terkapar, mau tidak mau telah dinikmati
Aku terbujur, selagi belum kaku dipaksa melayani
Dingin, aku disakiti dengan basah
Gerah, pikiranku meronta kata sudah
Lemah, di waktu ini aku terus tengadah
Payah, ragaku tetap bersedia berkisah
Ma, tubuhku bukan miliku lagi
Ma, citaku telah ku pasrahkan pergi
Mama, peluhku kubiarkan tidak membantu sama sekali
Semakin malam, semakin menerkam
Kali ini, orang berdasi menghampiri masam
Ah. Aduh. Desah tak sanggup dilantunkan temaram
Lembaran merah terlempar, selesai macam-macam
Tubuhku runtuh, terbayang kemudi
Pilihan jalan layang memang telah salah dilewati
Aku di sini, tak peduli, pun tak meratapi
Sejak itu. Setiap hari aku telah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar