Rabu, 24 Juni 2020

karena sepi adalah teman terbaik



self healing
self improvment


"main yuk"

ada banyak yang melintas di pikiran jika seseorang mangatakan itu. apakah aku punya waktu? apakah aku punya uang? bagaimana ongkosnya? dan yang terakhir adalah apakah aku bisa bermain bersama mereka?

introvert bagiku adalah belenggu yang sangat aku sukai, ia terasa sangat nyaman sekaligus membahagiakan, kadang bisa bertingkah menyedihkan dan bertingkah sebagai pelipur dalam satu waktu. aku mengenalnya saat pertama kali tes kepribadian kelas delapan SMP, sekitar tahun 2013. sudah lama sekali ternyata. tapi setelah tujuh tahun bersamanya aku tetap menikmati itu tanpa kurang sedikit apapun.

ada yang beriringan hadir bersama introvert, dia adalah sepi. ternyata bukan introvert yang ada sisiku selama ini, tapi sepi. sepi adalah teman terbaikku dia selalu menyediakan waktu, ikut berjalan saat aku bahagia dan menjadi teman terbaik saat sendiri. tapi apakah menurut kalian itu menyeramkan?

misalnya seperti ini. saat main atau berbincang disuatu ruangan bersama teman kalian merasa tiba-tiba di sekitar kalian  kosong, mereka, teman-teman, ada disana tapi dalam ruangan hampa. hampa yang dirasakan secara bersamaan oleh hati dan pikiran. mereka yang tertawa terasa sangat useless dan kalian menanggapinya dengan muka masam. syukur baiknya jika yang ditampilkan muka datar yang membuat orang-orang disekitar tidak terlalu curiga.

"put, main yuk?"
"enggak ah, mau nonton aja, hehe"

"besok lo mau ikut acara itu ga?"
"gue lagi ga enak badan, mau lasngsung pulang aja abis kuliah"

"eh ada bazaar tuh di plazaa"
"rame banget tau"

"gamau ikutan main ini, put?"
"gabisa mainnya, hahaha"

"putri, mana? ko ga pernah muncul?"
"iya maaf ya, gue lagi banyak kerjaan"

"ikut kepanitiaan itu yuk?"
"itu acara gede, gue takut gabisa"

"ayoo lah ikut studi tour, biar kita lengkap"
"duuh, gue udah ada agenda nih"

lama-lama berbohong adalah keahlianku, berakting jadi bakatku. inti dari semua itu adalah menghindar. padahal banyak sekali yang ingin menarikku keluar dari trio yang sangat di benci orang (introvert, sepi, dan aku). hanya saja trio itu sama-sama saling kuat tidak ada yang mau mengalah, apalagi jika seseroang pemimpin di antara ketiganya hadir, ego.

tapi bukankah kalau terlalu sering menampakkan itu akan sangat jelas dan mudah terbaca?
"putri kenapa? ko ga mau ikut main?"

"itu ko si putri sendirian aja?"

"dia lagi ada masalah ya?"

"lo sakit put, pucet banget?"

sampai akhirnya, mereka yang selalu berusaha membantu menarikku keluar, lelah.
"gatau, dia emang kayak gitu"
"udahlah biarin aja, gua juga capek nanyain mulu"

sampai suatu saat aku sadar kalau ada yang salah, tapi sampai saat ini aku tidak mau mengakui. iyabenar, aku menyadari apa yang aku lakukan adalah salah, terlihat sombong, terlalu sering futur, banyak alasan, jika ada diantara orang-orang berlagak sok sibuk, tapi kalau sendiri sangat dinikmati dengan tertawa.

karena aku ga ngerti ilmu-ilmu psikolog, aku pernah mencari tentang hal-hal itu di internet. mencari apapun yang aku rasakan saat rasanya diriku benar benar sudah kacau. dan menemukan aku yang sama  didalam internet. aku mamaku diriku sama seperti mereka yang memiliki gangguan mental illness, orang-orang yang berteman dengan sepi. tentu saja self diagnosis ini bukan hal yang baik. kamu, jika memiliki ciri-ciri yang sama dengan aku, lebih baik bercerita ke orang terdekat atau jika memiliki biaya lebih bisa ke psikolog profesional, ceritakan semuanya, kamu akan mendapat pengobatan yang lebih baik.

tapi apakah aku berubah? tentu tidak. aku semakin menikmatinya, semakin dimanja oleh trio itu. karena disana orang-orang sepertiku akan merasakan hal yang sama, sepi adalah teman terbaik yang juga hidup bersama introvert.

heol. berlebihan ya?
Sama. Keget. Ada yaa yang kayak gini.

sepi adalah teman terbaik ketika kita membutuhkannya. tidak menutup kemungkinan orang-orang ekstrovert juga sangat mencintai sepi. kadang seperti ini. ada orang yang didepan orang lain dia bersikap introvert tapi didepan orang terdekat dia ekstrovert, atau sebaliknya. mereka seperti memiliki kepribadian ganda.

semua memiliki waktu-waktu terbaik untuk mengibati diri, apakah sepi, atau butuh pergi bersama teman ke tempat yang ramai? masing-masing juga akan terobati pada proses terbaiknya. hargai. karena setiap kita memiliki privasi dan pembatas diri.

oh iya, sepi adalah obat paling baik jika diri sudah terlanjur runtuh, diri perlu waktu beristirahat untuk memulihkan perasaan, kayaknya ini deh yang disebut self healing. kalian team mana? apa kalian suka sepi? aku suka. sampe kadang kebablasan ga balik-balik dan rasanya itu adalah cara terbaik buat ngasih tau kalo diri ini baik-baik aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar